ESTETIKA ABAD PERTENGAHAN DAN PRA MODERN
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN TANGAN
DOSEN
PENGAMPU:M. REYHAN
FLOREAN, M.Pd.
OLEH
KELOMPOK 5:
1. AGISTYA
KURNIAWATI NPM
: 15186206147
2. EVI
KRISTIANA NPM :
15186206158
3. YOUANA
ENDAH NPM
: 15186206188
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
OKTOBER 2016
ESTETIKA ABAD PERTENGAHAN DAN PRA MODERN
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN TANGAN
DOSEN
PENGAMPU:M. REYHAN
FLOREAN, M.Pd.
OLEH
KELOMPOK 5:
1.
AGISTYA KURNIAWATI NPM : 15186206147
2. EVI
KRISTIANA NPM : 15186206158
3. YOUANA
ENDAH NPM : 15186206188
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
OKTOBER 2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni
al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan di
program studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar pada STKIP PGRI Tulungagung. Tidak lupa penulis ucapkan kepada Bapak
M. Reyhan Florean, M.Pd. selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan arahan dan bimbingannya untuk menulis makalah ini.
Selanjutnya orang tua yang banyak memberikan dukungan,
motivasi kepada penulis semua serta teman – teman penulis yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan makalah ini.
Banyak pengalaman terutama pengetahuan yang penulis dapatkan selama mengerjakan makalahini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Trenggalek, 7 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
i
KATA
PENGANTAR
ii
DAFTAR
ISI
iii
BAB
I PENDAHULUAN
1
A.
Latar Belakang
1
B.
Identifikasi Masalah
2
C.
Batasan Masalah
2
D.
Rumusan Masalah
3
E. Tujuan
3
BAB
II PEMBAHASAN
4
A.
Estetika Abad Pertengahan
5
B.
Konsep Estetika
Abad pertengahan
10
C. Estetika Pra Modern
18
BAB III PENUTUP
29
A.
Kesimpulan
29
B. Saran
31
DAFTAR
RUJUKAN
32
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Estetika
merupakan filsafat mengenai keindahan. Setiap karya sastra terdapat unsur
estetik yang memperindah sebuah satra. Di dalam estetik terdapat estetik
moderen dan estetik tradisional maka hal tersebut tidak terlepas dengan sejarah
perkembangan mengenai esetika. Dalam perkembangannya, pada zaman pertengahan
estetika terdpat beberapa masa seperti msa purba dan masa kuno, selain itu
zaman pertengahan estetika jugasangat dipengaruhi oleh sudut agama. Dimana
unsur-unsur estetika dalam setiap pernak-pernik perlengkapan peribadatan dan juga pada kesenian dan drama sangat
dipengaruhi oleh sudut agama. Pada zaman pertengahan yang lebih signifikannya
pada masa purba terdapat gagasan gagasan mengenai keindahan dan juga teori
mengenai simbol-simbol. Dalam hal ini
seorang tokoh Thomas Aquino yang mengemukakan uraian pendek mengenai keindahan.
Konsep mengenai keindahan jug banyak dikemukakan oleh tokooh lainnya karena
dalam setiap yang ada di alam semesta ini, memiliki nilai estetika.
B.
IDENTIFIKASI
MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam makalah ini adalah :
1.
Pemahaman tentang Estetika Abad Pertengahan.
2.
Pemahaman tentang konsep Estetika
Abad pertengahan.
3.
Pemahaman tentang Estetika Pra
Modern.
C.
PEMBATASAN
MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dalam makalah ini adalah
:
1.
Membahas tentang Estetika Abad Pertengahan.
2.
Membahas tentang konsep Estetika
Abad pertengahan.
3.
Membahas tentang Estetika Pra
Modern.
D.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan pembatas masalah,
maka rumasan masalah dalam makalah ini adalah
:
1.
Apa Estetika
Abad Pertengahan.
2.
Apa konsep Estetika Abad pertengahan.
3.
Apa Estetika Pra Modern.
E.
TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah,
maka tujuan masalah dalam makalah ini adalah
:
1.
Menjelaskan tentang Estetika
Abad Pertengahan.
2.
Menjelaskan tentang konsep Estetika Abad pertengahan.
3. Menjelaskan tentang Estetika Pra Modern.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
ESTETIKA ABAD PERTENGAHAN
1.
PengertianEstetika
Berdasarkan pendapat umum,
estetika diartikan sebagai suatu cabang filsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala
yang indah pada alam dan seni.Untuk estetika sebaiknya jangan dipakai kata filsafat keindahan karena estetika kini tidak lagi semata-mata menjadi permasalahan falsafat tapi sudah sangat ilmiah. Dewasa ini tidak hanya membicarakan keindahan saja dalam seni atau pengalaman estetis, tetapi juga gaya atau aliran seni, perkembangan seni dan sebagainya.
2.
EstetikaAbad
Pertengahan
Estetika
Abad Pertengahan merupakan abad gelap
yang menghalangi kreativitas seniman dalamberkarya seni. Agama Nasrani (Kristen) yang mulai berkembang dan berpengaruh kuat pada masyarakat akan menjadi belenggu seniman. Pada zaman pertengahan
yang lebih siknifikannya pada masa purba terdapat gagasan-gagasan mengenai keindahan dan juga teori mengenai simbol-simbol.
Di wilayah
dunia bagian Barat yaitu sekitar laut tengah pada abad pertengahan, ada tiga
agama yang menentukan perkembangan seni, yakni: Yahudi, Kristiani dan Islam.
Ketiganya merupakan agama moneteis yang dalam sejarah berasal dari satu akar.
Khususnya mengenai anggapannya tentang seni religius agama Yahudi dan sikap
yang menjadi nyata dalam kesenian dari ilhamnya Kristiani. Masalah keindahan
ternyata kadang-kadang dikaitkan dengan ajaran agama, seperti lukisan-lukisan
geometris Islam yang dipengaruhi oleh ajaran yang mengharamkan penggambaran
makhluk hidup.
Dalam lingkungan Yahudi dan di lingkungan Islam sangat
ditekankan transendensi Allah yang tidak dapat dan tidak diboleh digambarkan
dalam berhala-berhala. Pendirian itu mempengaruhi secara khusus seluruh bidang
seni rupa. Gambar-gambar atau patung yang berusaha menyatakan Allah atau yang
ilahi itu dilarang, apalagi manusia dan biasanya hewan-hewan tidak boleh
dipahat atau dilukiskan. Dari sudut lain jelaslah bahwa seni rupa yang bermotif
(umpamanya) bunga-bunga, daun-daun dan rantai ataupun hanya yang bermotif
matematim sangat dikembangkan pula keahlian dalam memakai warna-warni gemilang,
seni sajak, musik, arsitektur dalam tempat-tempat ibadah dan tempat berkumpul
(Sinagoga, masjid serta istana-istana malahan rencana kota).
Seni religius dalam lingkungan kristiani ditandai dengan
kepercayaan pada penjelmaan sabda ilahi sebagai manusia dalam diri Yesus
Kristus. Maka manusia dan segala yang berhubungan dengan masyarakat dan sejarah
manusia yang dainggap paling cocok untuk memperlihatkan Tuhan dan
keterlibatannya dalam dunia. Dalam hal ini terdapat perbedaan antara lingkungan
gereja di sebelah Timur Laut Tengah (Kabatrikan Istambul, Ryzantium Konstatinopel,
Anthiokia, Iskandaria). Seni religius dan segala bentuknya (spiritual)
dipengaruhi oleh anggapan itu lepas dari madayarat terdapat upacara-upacara
syurgawi. Bagian barat (gereja latin) dipengaruhi oleh anggapan itu juga sampai
sekitar menjelang abad ke-10, tetapi mulai sekitar tahun 1000 di Eropa Barat
dalam banyak bidang (spiritual, senirupa, sastra, penyelenggaraan negara serta
pengurus masyarakat dan perdagangan, lalu ilmu alam dan lain-lain) muncullah
minat besar yang konkret, partikular dan individual itulah yang menjadi nyata
dalam perkembangan seni khususnya dalam seni religius. Seni religius yaitu
meminati dan menampilkan segala seluk beluk kehidupan manusia sedemikian rupa
sehingga justru itulah yang menjadi lambang kehadiran Tuhan yang diperlukan dan
dirindukan hati manusia.
Abad pertengahan merupakan abad gelap yang menghalangui
kreativitas seniman berkarya seni. Agama nasrani (kristen) yang mulai
berkembang danh berpengaruh
kuat pada masyarakat akan menjadi “belenggu”seniman /
Gereja kristen lama
bersifat memusuhi seni dan tidak mendorong refleksi filosofis terhadap suatu
hal itu. Seni mengabdi hanya untuk kepentingan gereja dan kepentingan sorgawi.
Karena memamng kaum gereja beranggapan bahwa seni itu hanyalah dan selalu
memperjuangkan bentuk visual yang sempurna (idealisasi). Manusia merupakan
pusat penciptaan. Segala sesuatu karya kembali kepada manusi sebagai subjek materinya.
Hal ini dinamakan anthroposentris dan muculah Renaisance.
Zaman Renaisance
Renaissance ialah periode perkembangan peradaban yang
terletak di ujung atau sesudah abad kegelapan sampai muncul abad modern.
Perkembangan itu terutama sekali dalam bidang seni lukis dan sastra. Akan
tetapi, di antara perkembangan itu terjadi juga perkembangan dalam bidang
filsafat. Renaissance telah menyebabkan manusia mengenali kembali dirinya,
menemukan dunianya.
Ciri-ciri
Estetika Renaisans
a. Seni
lukis-pahat: bersifat mental-inteligens (causa-mentale).
b. Seni-puisi:
“meniru alam”; ilmu-ilmu empiris memberikan petunjuk berguna.
c. Seni-seni plastis,
mis. Sastra: ada tujuan moral; yakni perbaikan sosial, tetapi tetap ideal.
d. Keindahan:
properti objektif benda-benda (order, harmoni, proporsional, kebenaran).
e. Seni masa
klasik telah menurun, rahasianya telah hilang; seni makin merosot mutunya.
Dampak Setelah
Renaisance Terhadap Pemikiran Orang-Orang Eropa
a. Setelah
berkembangnya zaman Renaisance di Eropa, masyarakat mengalamiPerubahan pada SDM
yang terdiri dari :
1)
Perubahan pola pikir emosional menjadi
rasional. Pemikiran yang rasional menjadi dasar utama / satu-satunya jalan
untuk mengungkap rahasia alam, bukan melalui agama. Agama gereja mulai
ditinggalkan.
2)
Pada jaman abad tengah, kehidupan di
Eropa diatur oleh ”Theosentris’’ yaitu segala sesuatu berpusat pada
kepercayaan. Namun setelah muncul Renaissance, kehidupan mereka diatur oleh
’’Anthroposentris’’ yaitu segala sesuatu yang dilakukan berpusat pada manusia.
Pada abad tengah mereka percaya pada takdir, tapi pada renaissance mereka
percaya pada nasib.
3)
Pada jaman abad tengah segala sesuatu
dilakukan secara kolektif. Sebaliknya pada jaman renaissance, segala sesuatu
dilakukan secara individual
4)
Pada jaman abad tengah segala sesuatu
dilakukan berdasarkan spiritual. Dan di jaman renaissance, segala sesuatu
dilakukan berdasarkan materi.
b. Perubahan pada
Kebudayaannya
Pada perubahan
kebudayaan ini yang ditekankan adalah membentuk manusia yang humanis. Humanisme
adalah proses pembentukan manusia yang otonom, rasional, bebas,
bertanggungjawab, sehat fisik dan spiritual. Perubahan kebudayaan ini adalah
pada bidang seni. Yaitu seni bangunan /arsitektur dan seni lukis. Seniman lukis
yang sangat terkenal pada saat itu adalahLeonardo da Vinci , lewat karya
"Monalisa". Dan seniman patung Michelangelo, yang terkenal dengan
patung PIETA, yaitu patung Yesus dipangkuan Bunda Maria.
Dampak Positif
Renaissance
a. Berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ).
b. Orang mulai
berpikir kritis. Menjadi maju, baik SDM maupun kebudayaannya.
c. Reformasi
Gereja.
Tokoh- tokoh Pada
Zaman Renaisance
a. Marsilio
Ficinno (1433-99),
b. the new academy
(1492).
c. B. Alberti
(1409-1472).
d. Leonardo da
Vinci (1452-1519).
Thomas Aquino
(1225-1274)
Dalam hal ini dikenal seorang tokoh Thomas Aquino (1225-1274) yang
mengemukakan uraian pendek mengenai keindahan. Konsep mengenai keindahan juga banyak dikemukakan oleh tokoh lainnya karena dalam setiap
yang ada di semesta ini memiliki nilai estetika.
Rumusannya yang terkenal adalah "keindahan berkaitan
dengan pengetahuan". Sesuatu disebut indah jika menyenangkan mata si
pengamat, namun di samping itu terdapat penekanan pada pengetahuan bahwa
pengalaman keindahan akan bergantung pada pengalaman empirik dari pengamat. Hal
yang selalu mencolok adalah kondisi dan sikap terhadap subyek keindahan,
persiapan individu untuk memperoleh pengalaman estetik. Selanjutnya, ia
berpikir bahwa keindahan adalah hasil dari tiga syarat: keseluruhan (lat.
Integritas) atau kesempurnaan, keselarasan yang benar (lat. Proportio) dan
kejelasan atau kecemerlangan. Secara umum gagasan Thomas Aquinas merupakan
rangkuman segala filsafat keindahan yang sebelumnya telah dihargai. Sejalan
dengan Aristoteles, Thomas Aquinas menekankan pentingnya pengetahuan dan
pengalaman empiris-aposteriori yang terjadi dalam diri manusia.
Ketika mengkaji secara empirik obyek yang sulit untuk
didefinisikan atau diukur secara langsung, pendefinisian dapat dipermudah
dengan perbandingan dengan obyek-objek atau benda lain, yang lebih mudah untuk
dikaji, karena telah dikenal. Kemudian, daripada menggunakan real definition
untuk sementara dapat digunakan definisi nominal untuk objek atau benda
tersebut. Cara ini telah dimanfaatkan dalam pengkajian tentang keindahan oleh
St. Augustinus dan Thomas Aquino.
Thomas beranggapan mengenai keindahan merupakan
suatu rangkuman dimana segala unsur lama dihargai dengan mengetengahkan peranan
dan rasa si subyek dalam terjadinya keindahan. Dalam seluruh karya Thomas
terdapat beberapa uraian pendek mengenai keindahan.
Tentang Thomas
Aquino dianggap penting untuk dipelajari karena:
a.
Memuat suatu
unsur baru yang merupakan perintis jalan bagi perkembangan anggapan tentang
keindahan selama masa modern,
b.
Selain itu
Thomas amat seringkali dikutip dalam penjelasan-penjelasan mengenai keindahan.
Gambar Relief dan Patung pada dinding Katedral, Estetika Abad Pertengahan
B.
KONSEP
ESTETIKA ABAD PERTENGAHAN
Ada 3 anggapan dan penghargaan pokok yang telah ditemukan tentang keindahan:
a.
Berdasarkan keseimbangan, keteraturan, ukuran dan sebagainya (berasal dari phytagoras,
terdapat dalam anggapan plato dan seterusnya sampai dengan Thomas).
b. Sebagai jalan menuju kontemplasi
(Plato, Platinus, Agustinus, Kristiani pada umumnya meskipun dengan tekanan yang berbeda-beda), sedangkan keindahan dianggap sebagai yang pertama-tama terdapat
di luar dan di lepas dari subyek biasanya dan menekankan yang di seberang.
c.
Perhatian tentang apa yang terjadi dalam si subyek terdapat dalam dua filsuf penting yaitu Aristoteles dan Thomas. Mereka mengutarakan pentingnya penyelidikan mengenai pengalaman apoteriori dengan empiris.
C.
PENGERTIAN
ESTETIKA PRA MODERN
Seni rupa pra modern merupakan babakan sejarah dalam seni rupa sebelum zaman
industri.Dilihat dari arti kata pra modern yang berarti sebelum maju atau
modern maka seni rupa pra modern berarti seni rupa sebelum zaman modern.Seni
rupa terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan
manusia, dan dapat kita lihat baik dari aspek kesejarahan, aspek konseptual,
maupun aspek kebentukan.Seni rupa pra modern dapat dikelompokkan menjadi primitivisme,
naturalisme, realisme, dan dekorativisme.
Anthony Ashley Cooper mengembangkan metafisikaneoplatoistik yang memimpikan satu dunia yang harmonis yang diciptakan oleh Tuhan. Aspek-aspek dari alam yang harmonis pada manusia ini termasukpengertian moral yang menilai aksi-aksi manusia, dan satu pengertian tentang keindahan yang menilai dan menghargai seni dan alam.
David Hume lebih banyak menerima pendapat Anthony tetapi ia mempertahankan bahwa keindahan bukan suatu kualita
yang objektif dari objek. Yang dikatakan baik atau bagus ditentukan oleh konstitusi utama dari sifat dan keadaan manusia, termasuk adat dan kesenangan pribadi manusia.
Immanuel Kant seperti Hume, bertahan bahwa keindahan bukanlah kualita objektif dari objek. Sebuah benda dikatakan indah bila bentuknya menyebabkan saling mempengaruhi secara harmonis, di antara imajinasi dan pengertian (pikiran).
Dari sini sekitar abad ke-19 muncul beberapa aliran diantaranya impresionisme dan ekspresionisme.Yang mana pada dahulu kala para seniman sendiri ikut mengambil bagian dalam merumuskan pandangan-pandangan mereka tentang cirikhas dan peranan kesepian dalam perkembangan manusia maupun masyarakat.
Gambar Karya Lithograph, Daumier, realism Estetika Pramodern: ekspresi yang cenderung otonom
ImpressionismedanEkspresionisme
Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad 19 yang
dimulai dari Paris pada tahun1860an. Nama ini awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise"
("Impression, soleillevant"). Sebenarnya kata “impresionisme”
pada permulaan dipakai sebagai suatu sindiran atau penghinaan terhadap mereka yang
kurang patuh pada peraturan-peraturan dan patokan-patokan
yang dianggap perlu diindahkan agar suatu karya seni dapat terlaksana.Pokoknya pelukis ingin mengabadikan
“kesan”nya (“impression”) dan memperlihatkannya kepada si penonton lukisannya.
Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas,
warna-warna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis
yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka,
penekanan pada kualitas pencahayaan,
subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol,
dan sudut pandang yang
tidak biasa.
Pengarang impresionistis melahirkan kembali kesan atas sesuatu yang
dilihatnya. Kesan itu biasanya kesan sepintas lalu. Pengarang takkan melukiskannya sampai mendetail,
sampai kepada yang
sekecil-kecilnya seperti dalam aliran realism atau naturalisme,
supaya ketegasan,
spontanitas penglihatan, dan perasaan mula pertama tetap tak hilang. Lukisan seperti itulah lukisan beraliran impresionisme.
Ekspresionisme adalah suatu aliran dalam senirupa
yang melukiskan suasana kesedihan,
kekerasan, kebahagiaan, atau keceriaan dalam ungkapan rupa yang
emosional dan ekspresif. Salah seorang pelukis yang
beraliran ekspresionisme adalah
Vincent van Gogh (1853-1890). Lukisan lukisannya penuh dengan ekpresi gejolak jiwa yang di akibatkan oleh penderitaan dan kegagalan dalam hidup.
Aliran ekspresionisme lebih terbatas pada beberapa tokoh saja. Karya mereka memang tidak terlepas sama sekali dariapa yang
mereka lihat dan apa yang kiranya telah menjadi alas an mengapa mau melukis.
Hasrat untuk mengucapkan dan seakan-akan mewujudkan apa yang ada dalam pengalaman dan hati mereka
(“exspression”) menandai dan mewarnai karyaseni
yang bersangkutan.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Estetika ialah sebagai suatu cabang filsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala
yang indah pada alam dan seni. Estetika
Abad Pertengahan merupakan abad gelap
yang menghalangi kreativitas seniman dalam berkarya seni.
Agama Nasrani (Kristen) yang mulai berkembang dan berpengaruh kuat pada masyarakat akan menjadi belenggu seniman. Pada zaman pertengahan
yang lebih siknifikannya pada masa purba terdapat gagasan-gagasan mengenai keindahan dan juga teori mengenai simbol-simbol. Dan Seni rupa pra modern merupakan babakan sejarah dalam seni rupa sebelum zaman
industri.Dilihat dari arti kata pra modern yang berarti sebelum maju atau
modern maka seni rupa pra modern berarti seni rupa sebelum zaman modern.Seni
rupa terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan
manusia, dan dapat kita lihat baik dari aspek kesejarahan, aspek konseptual,
maupun aspek kebentukan.
B.
SARAN
Sebaiknya kami sebagai bangsa Indonesia terutama anak muda mulai memahami berbagai hal tentang sejarah mengenai Estetika abad pertengahan dan abad pra modern. Agar mengetahui perkembangan dan dapat mengenang serta membuat karya
yang estetika dan terus dapat berkembang hingga masa yang akan datang.
DAFTAR RUJUKAN
Blog
,Arsip . 2016 .Pengertian Estetika dan Perkembangannya
(online) .http://globallavebookx.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-estetika-dan-perkembangannya.html . Diaksespada 07
oktober 2016
Dewi,
Iffa .2016 .Rangkuman Buku Intisari 1 (online) .http://iffadewi017.blogspot.co.id/2012/07/rangkuman-bukuintisari-1.html . Diaksespada 07
Oktober 2016
Florean, Muhammad Reyhan . 2016. Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan STKIP PGRI Tulungagung, (online), (psrpgsdstkippgritulungsgung.blogspot.co.id)
,diaksespada 11 Oktober 2016
Misbah
,Daqoiul . 2016. Aliran – aliran dalam estetika (online) .http://daqoiulmisbah.blogspot.co.id/2012/04/aliran-aliran-dalam-estetika.html . Diaksespada 07
Oktober 2016
MONTASE DAN
MOZAIK
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN
TANGAN
DOSEN PENGAMPU: M. REYHAN FLOREAN ,M.pd
OLEH
KELOMPOK 5:
1.
AGISTYA
KURNIAWATI NPM : 15186206147
2.
EVI
KRISTIANA NPM
: 15186206158
3.
YOUANA
ENDAH NPM :
15186206188
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
OKTOBER 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia
Nya sehingga
penulis dapat
menyelesaikan makalah MONTASE DAN MOZAIK tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan dari
Bapak M.ReyhanFlorean , M.pd.
Makalah ini disusun dengan referensi yang
penulis ambil
dari beberapa sumber dan dikerjakan dengan
semaksimal mungkin. Penulis mengucapkan terimakasih kepada M.ReyhanFlorean
, M.pd.selaku dosen pengampu, yangtelah membantu membimbing menyelesaiakan setiap hambatan dalam pengerjaannya, sehingga penulis dapatmenyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan,untuk itu penulis mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan maupun informasi pada makalah ini. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan dari makalah ini.
Akhirnya,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca khususnya saya sendiri. Setidaknya untuk
sekeda rmembuka cakrawala berpikir kita tentang pembelajaran membaca.
Trenggalek,4 Oktober2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
A.
LatarBelakang
1
B.
IdentifikasiMasalah
1
C.
BatasanMasalah
2
D.
RumusanMasalah
2
E.
Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
3
A.
PengertianMontasedanMozaik 3
B.
FungsiMontasedanMozaik 4
C.
LangkahMembuatMontasedanMozaik
4
D.
KelebihanPembuatanMontasedanMozaik
7
E.
KesulitanPembuatanMontasedanMozaik
9
BAB III PENUTUP
10
A.
Kesimpulan
10
B.
Saran
10
DAFTAR RUJUKAN
11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan Seni Rupa berfungsi sebagai dasar keilmuan dapat
memberikan landasan konseptual untuk pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian.
Keanekaragaman Seni Rupa yang harus diterapkan untuk bekal seorang guru SD ,
contoh yang harus diterapkan adalah Montase dan Mozaik. Montase,
menurut kamus besar Bahasa Indonesia, yaitu komposisi gambar-gambar yang
dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber. Pada
perkembangannya montase yang semula terbatas pada karya dua dimensi sekarang
telah merambah kepada karya tiga dimensi.Karya montase ini juga kurang dikenal
oleh kalangan umum, karena bentuk karyanya masih mempunyai kemiripan dengan
seni lukis, seni kriya, seni patung.Sehingga jenis karya ini dianggap sebagai
salah satu dari jenis karya tersebut.Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua
atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan – kepingan
yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan
kemudian disusun dengan , ditempelkan pada bidang datar dengan cara
dilem.Kerajinan tangan tersebut dapat mengasah dan menerapkan keterampilan yang
dimiliki oleh setiap peserta didik.
B.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam
makalah ini adalah :
1.
Pemahaman
tentang pengertian Montase dan mozaik 4
2.
Pemahaman
tentang fungsi Montase dan mozaik 10
3.
Pemahaman
tentang langkah Membuat
Montase dan mozaik 18
4.
Pemahaman
tentang kelebihan
Pembuatan Montase dan mozaik 22
5.
Pemahaman
tentang kesulitan
Pembuatan Montase dan mozak 22
C.
PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dalam
makalah ini adalah :
1.
Membahas
tentang pengertian Montase dan mozaik 4
2.
Membahas
tentang fungsi Montase dan mozaik 10
3.
Membahas
tentang langkah Membuat
Montase dan mozaik 18
4.
Pemahaman
tentang kelebihan membuat
montase dan mozaik 22
5.
Membahas
tentang kesulitan
Pembuatan Montase dan mozaik 22
D.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian Montase dan mozaik 4
2.
Apa fungsi Montase dan mozaik 10
3.
Bagaimana
langkah Membuat Montase dan mozaik
18
4.
Apa
kelebihan membuat
Montase dan mozaik 22
5.
Apa kesulitan Pembuatan Montase dan mozaik 22
E.
TUJUAN
1.
Menjelaskan
pengertian Montase dan mozaik 4
2.
Menjelaskan
fungsi Montase dan mozaik 10
3.
Menjelaskan
langkah Membuat Montase dan mozaik
18
4.
Menjelaskan
kelebihan membuatan Montase
dan mozaik
22
5.
Menjelaskan
kesulitan Pembuatan Montase dan mozaik
22
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MONTASE DAN MOZAIK
1.
Pengertian Montase
Pengertian Montase, menurut kamus besar Bahasa Indonesia,
yaitu komposisi gambar-gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur dari
beberapa sumber. Pada perkembangannya montase yang semula terbatas pada
karya dua dimensi sekarang telah merambah kepada karya tiga dimensi.Karya
montase ini juga kurang dikenal oleh kalangan umum, karena bentuk karyanya
masih mempunyai kemiripan dengan seni lukis, seni kriya, seni patung.Sehingga
jenis karya ini dianggap sebagai salah satu dari jenis karya tersebut.
Karya montase dihasilkan dari mengeposisikan
beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya.Gambar
rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya diambil gambar rumahnya saja
kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar.Ini merupakan salah satu contoh
sederhana dari karya montase.
Montase dua dimensi dianggap seperti karya
lukisan karena materialnya terdiri dari gambar-gambar yang sudah jadi hanya
karena dipotong-potong lalu dipadukan sehingga menjadi satu kesatuan karya
ilustrasi.Montase disamping dibuat dua dimensi juga tiga dimensi, montase tiga
dimensi berbentuk setting.
2.
Pengertian
Mozaik
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, mozaik
adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disususn
dan ditempelkan dengan perakekat (Depdiknas 2001).
Pengertian Mozaik yaitu pembuatan karya seni
rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan –
kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibentuk
potongan kemudian disusun dengan , ditempelkan pada bidang datar dengan cara
dilem. Kepingan benda- benda itu , antara lain : kepingan pecahan keramik,
potongan kaca, potongan kertas , potongan daun, potongan kayu. Untuk membuat
garis kontur yang membaasi ruangan atau bidang tidak menggunakan pewarna yang dioleskan,
tetapi menggunakan tempelan- tempelan yang berbeda warna. Mozaik pada
umumnya masih dianggap seni lukis karna disanmping siftanya yang dua dimensi,
masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya walaupun bahannya
digunakan kertas, daun, biji- bijian , kepingan kaca, pecahan keramik dll.
Mozaik dibuat dari bahan- bahan yang sifatnya leparan atau kepingan yang
kemudian ditempel pada bidang datar sehingga menjadi sebuah gambar.Mozaik dapat
diwakili ide dahulu, setelah ditentukan idenya kemudian cari bahannya baru
menentukan idena karna harus berfikir bagaimana caranya memadukan bahan- bahan
yang bermacam- macam menjadi karya.
B.
FUNGSI MONTASE
DAN MOZAIK
a.
Fungsi praktis , yaitu fungsi pada benda sehari
– hari, karya tersebut dapat digunakan sebagai bahan dekorasi.
b.
Fungsi edukatif ,yaitu dapat membantu
mengembangkan daya pikir, daya serap, emosi, estetika, dan kreativitas
c.
Fungsi ekspresi, yaitu dengan menggunakan
berbagai bahan dan tekstur dapat membantu melejitkan ekspresi.
d.
Fungsi psikhologis, yaitu dengan menuangkan
ide, emosi yang menimbulkan rasa puas dan kesenangan sehingga dapat mengurangi
beban psikhologis
e.
Fungsi sosial, yaitu dapat menyediakan lapangan
pekerjaan dengan banyaknya karya yang dimiliki diharapkan dapat menciptakan
lapangan pekerjaan dengan modal kreativitas.
C.
LANGKAH MEMBUAT
MONTASE DAN MOZAIK
1.
Langkah Membuat
Montase
Adapun
langkah-langkah dalam pembuatan montase, yaitu:
a.
Sediakan alat dan bahan:
1)
Majalah, koran, gambar-gambar yang akan
dijadikan montase
2)
Gunting
3)
Lem
4)
Buku gambar sebagai tempat menempelkan gambar
b.
Potonglah gambar-gambar dari majalah yang akan
dijadikan montase, misalkan badan dan kepala berbeda
c.
Guntinglah gambar tersebut yang dirasakan sudah
cocok
d.
Tempelkan gambar pada buku gambar yang sudah
disiapkan dengan menggunakan lem
e.
Lihat hasil montase yang dibuat
GAMBAR 1
GAMBAR 2
2.
Langkah Membuat
Mozaik
a. Siapkan alat
dan alat yang akan kita gunakan dalam membuat mozaik.
b. Buatlah pola
atau gambar pada buku gambar sesuai dengan keinginan kita.
c.
Kemudian tempelkan satu persatu kertas yang
sudah dibentuk pada gambar yang telah dibuat, pada saat menempel bisa
menggunakan alat bantu agar lebih memudahkan.
d. Tutupi pola
secara menyeluruh dengan kertas warna-warni ( warna yang digunakan sesuai
dengan keinginan .
GAMBAR 1
GAMBAR 2
D.
KELEBIHAN
MONTASE DAN MOZAIK
1.
Kelebihan
Montase
Kelebihan dari membuat gambar montase yaitu,
dapat menggali potensi siswa dalam menggabungkan gambar satu dengan yang
lainnya sehingga menjadi satu kesatuan dan menghasilkan sebuah cerita menarik.
Selain itu juga dapat mengembangkan daya imajinasi siswa dalam menghasilkan
berbagai hasil karya yang menarik.
Dalam pembelajaran di SD, montase ini pasti
akan sangant menyenangkan. Montase akan memberikan suasanya menyenangkan dalam
proses pembelajaran. Selain itu peserta didik akan mengembangkan kreativitas
mereka dalam berkreasi. Selain itu bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan
montase juga mudah ditemukan di lingkungan sekitar anak.
2.
Kelebihan Mozaik
Untuk anak SD
kegiatan semacam ini akan sangat disenangi, karena siswa dapat berkreasi dengan
berbagai macam motif kertas dan pola-pola gambar yang diinginkan. Selain itu
kita juga bisa menanamkan nilai moral ke siswa bahwa barang bekas yang terlihat
tak mempunyai nilai bisa menjadi sesuatu yang indah apabila digunakan dengan
benar.
E.
KESULITAN
MEMBUAT MONTASE DAN MOZAIK
1.
Kesulitan
Membuat Montase
a.
Media atau bahan yang akan digunakan untuk
montase tidak ada.
b.
Kurang aktifnya pembimbing mengajarkan
cara-cara proses pembuatannya.
c.
Siswa menyalahgunakan bahan-bahan pembuatan
montase untuk permainan.
d.
Kurang konsentrasinya siswa terhadap
pembelajaran montase contoh , gambar kepala ditaruh di bagian bawah (kaki).
2.
Kesulitan
Membuat Mozaik
a.
Memerlukan waktu yang relative lama. Hal ini
dikarenakan kita menyusun potongan kertas kecil agar sesuai dengan pola.
b.
Diperlukan kesabaran untuk menempel
potongan-potongan kertas pada pola agar terlihat indah.
c.
Membutuhkan ketelitian yang tinggi. Kita harus
teliti dalam memadukan warna, sehingga mozaik yang akan kita buat lebih
menarik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Karya montase
dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar
yang sudah jadi lainnya.Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya
diambil gambar rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar.
Mozaik
dihasilkan dari material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja
dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian
disusun dengan , ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem.
B. SARAN
Semoga dengan
adanya makalah ini pembaca dapat mengapresiasikan mengenai montase dan mozaik .
Dapat mengembangakan menjadi lebih menarik dan dapat bermanfaat sebagai
gambaran untuk diterapkan bagi seorang guru kepada peserta didiknya .
DAFTAR RUJUKAN
Anggara Dimas .04 . Makalah Mozaik .https://id.scribd.com/doc/255796686/makalah-mozaik
Candra Kadek .04 .Montase .http://kadekcandrablog.blogspot.co.id/2014/04/montase.html
Morantiyoki .04 . Perbedaan Montase Kolase dan Mozaik .http://yokimirantiyo.blogspot.co.id/2014/03/perbedaan-montase-kolase-dan-mozaik.html
Widyan Ratih . 04. Pengertian Montase Kolase Mozaik .https://ratihwidyan.wordpress.com/2016/01/24/pengertian-montase-kolase-mozaik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar