Kamis, 26 Januari 2017

MAKALAH



ESTETIKA ABAD PERTENGAHAN DAN PRA MODERN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN TANGAN
DOSEN PENGAMPU:M. REYHAN FLOREAN, M.Pd.
OLEH 
KELOMPOK 5:
1.    AGISTYA KURNIAWATI                        NPM : 15186206147
2.    EVI KRISTIANA                             NPM : 15186206158
3.    YOUANA ENDAH                          NPM : 15186206188

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
OKTOBER  2016


ESTETIKA ABAD PERTENGAHAN DAN PRA MODERN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN TANGAN
DOSEN PENGAMPU:M. REYHAN FLOREAN, M.Pd.
OLEH
KELOMPOK 5:
1.    AGISTYA KURNIAWATI             NPM : 15186206147
2.    EVI KRISTIANA                             NPM : 15186206158
3.    YOUANA ENDAH                          NPM : 15186206188

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
OKTOBER  2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada  STKIP PGRI Tulungagung.  Tidak lupa penulis ucapkan kepada Bapak M. Reyhan Florean, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingannya untuk menulis makalah ini. Selanjutnya orang tua yang banyak memberikan dukungan, motivasi kepada penulis semua serta teman – teman penulis yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan makalah ini.
Banyak pengalaman terutama pengetahuan yang penulis dapatkan selama mengerjakan makalahini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.


Trenggalek, 7 Oktober 2016


Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                                                      i
KATA PENGANTAR                                                                                    ii
DAFTAR ISI                                                                                                  iii
BAB I PENDAHULUAN                                                                             1
A.      Latar Belakang                                                                                         1
B.       Identifikasi Masalah                                                                                 2
C.       Batasan Masalah                                                                                       2
D.      Rumusan Masalah                                                                                    3
E.       Tujuan                                                                                                       3
BAB II PEMBAHASAN                                                                               4
A.      Estetika Abad Pertengahan                                                                      5
B.       Konsep Estetika Abad pertengahan                                                         10
C.       Estetika Pra Modern                                                                                 18
BAB  III PENUTUP                                                                                      29
A.      Kesimpulan                                                                                               29
B.       Saran                                                                                                         31
DAFTAR RUJUKAN                                                                                    32


BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Estetika merupakan filsafat mengenai keindahan. Setiap karya sastra terdapat unsur estetik yang memperindah sebuah satra. Di dalam estetik terdapat estetik moderen dan estetik tradisional maka hal tersebut tidak terlepas dengan sejarah perkembangan mengenai esetika. Dalam perkembangannya, pada zaman pertengahan estetika terdpat beberapa masa seperti msa purba dan masa kuno, selain itu zaman pertengahan estetika jugasangat dipengaruhi oleh sudut agama. Dimana unsur-unsur estetika dalam setiap pernak-pernik perlengkapan peribadatan  dan juga pada kesenian dan drama sangat dipengaruhi oleh sudut agama. Pada zaman pertengahan yang lebih signifikannya pada masa purba terdapat gagasan gagasan mengenai keindahan dan juga teori mengenai simbol-simbol.  Dalam hal ini seorang tokoh Thomas Aquino yang mengemukakan uraian pendek mengenai keindahan. Konsep mengenai keindahan jug banyak dikemukakan oleh tokooh lainnya karena dalam setiap yang ada di alam semesta ini, memiliki nilai estetika.
B.       IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Pemahaman tentang Estetika Abad Pertengahan.
2.      Pemahaman tentang konsep Estetika Abad pertengahan.
3.      Pemahaman tentang Estetika Pra Modern.

C.    PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Membahas tentang Estetika Abad Pertengahan.
2.      Membahas tentang konsep Estetika Abad pertengahan.
3.      Membahas tentang Estetika Pra Modern.


D.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pembatas masalah, maka rumasan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Apa Estetika Abad Pertengahan.
2.      Apa konsep Estetika Abad pertengahan.
3.      Apa Estetika Pra Modern.

E.     TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Menjelaskan tentang Estetika Abad Pertengahan.
2.      Menjelaskan tentang konsep Estetika Abad pertengahan.
3.      Menjelaskan tentang Estetika Pra Modern.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN ESTETIKA ABAD PERTENGAHAN

1.      PengertianEstetika
Berdasarkan pendapat umum, estetika diartikan sebagai suatu cabang filsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala yang indah pada alam dan seni.Untuk estetika sebaiknya jangan dipakai kata filsafat keindahan karena estetika kini tidak lagi semata-mata menjadi permasalahan falsafat tapi sudah sangat ilmiah. Dewasa ini tidak hanya membicarakan keindahan saja dalam seni atau pengalaman estetis, tetapi juga gaya atau aliran seni, perkembangan seni dan sebagainya.

2.      EstetikaAbad Pertengahan
Estetika Abad Pertengahan merupakan abad gelap yang menghalangi kreativitas seniman dalamberkarya seni. Agama Nasrani (Kristen) yang mulai berkembang dan berpengaruh kuat pada masyarakat akan menjadi belenggu seniman. Pada zaman pertengahan yang lebih siknifikannya pada masa purba terdapat gagasan-gagasan mengenai keindahan dan juga teori mengenai simbol-simbol.
Di wilayah dunia bagian Barat yaitu sekitar laut tengah pada abad pertengahan, ada tiga agama yang menentukan perkembangan seni, yakni: Yahudi, Kristiani dan Islam. Ketiganya merupakan agama moneteis yang dalam sejarah berasal dari satu akar. Khususnya mengenai anggapannya tentang seni religius agama Yahudi dan sikap yang menjadi nyata dalam kesenian dari ilhamnya Kristiani. Masalah keindahan ternyata kadang-kadang dikaitkan dengan ajaran agama, seperti lukisan-lukisan geometris Islam yang dipengaruhi oleh ajaran yang mengharamkan penggambaran makhluk hidup.
Dalam lingkungan Yahudi dan di lingkungan Islam sangat ditekankan transendensi Allah yang tidak dapat dan tidak diboleh digambarkan dalam berhala-berhala. Pendirian itu mempengaruhi secara khusus seluruh bidang seni rupa. Gambar-gambar atau patung yang berusaha menyatakan Allah atau yang ilahi itu dilarang, apalagi manusia dan biasanya hewan-hewan tidak boleh dipahat atau dilukiskan. Dari sudut lain jelaslah bahwa seni rupa yang bermotif (umpamanya) bunga-bunga, daun-daun dan rantai ataupun hanya yang bermotif matematim sangat dikembangkan pula keahlian dalam memakai warna-warni gemilang, seni sajak, musik, arsitektur dalam tempat-tempat ibadah dan tempat berkumpul (Sinagoga, masjid serta istana-istana malahan rencana kota).
Seni religius dalam lingkungan kristiani ditandai dengan kepercayaan pada penjelmaan sabda ilahi sebagai manusia dalam diri Yesus Kristus. Maka manusia dan segala yang berhubungan dengan masyarakat dan sejarah manusia yang dainggap paling cocok untuk memperlihatkan Tuhan dan keterlibatannya dalam dunia. Dalam hal ini terdapat perbedaan antara lingkungan gereja di sebelah Timur Laut Tengah (Kabatrikan Istambul, Ryzantium Konstatinopel, Anthiokia, Iskandaria). Seni religius dan segala bentuknya (spiritual) dipengaruhi oleh anggapan itu lepas dari madayarat terdapat upacara-upacara syurgawi. Bagian barat (gereja latin) dipengaruhi oleh anggapan itu juga sampai sekitar menjelang abad ke-10, tetapi mulai sekitar tahun 1000 di Eropa Barat dalam banyak bidang (spiritual, senirupa, sastra, penyelenggaraan negara serta pengurus masyarakat dan perdagangan, lalu ilmu alam dan lain-lain) muncullah minat besar yang konkret, partikular dan individual itulah yang menjadi nyata dalam perkembangan seni khususnya dalam seni religius. Seni religius yaitu meminati dan menampilkan segala seluk beluk kehidupan manusia sedemikian rupa sehingga justru itulah yang menjadi lambang kehadiran Tuhan yang diperlukan dan dirindukan hati manusia.
Abad pertengahan merupakan abad gelap yang menghalangui kreativitas seniman berkarya seni. Agama nasrani (kristen) yang mulai berkembang danh berpengaruh kuat pada masyarakat akan menjadi “belenggu”seniman /
Gereja kristen lama bersifat memusuhi seni dan tidak mendorong refleksi filosofis terhadap suatu hal itu. Seni mengabdi hanya untuk kepentingan gereja dan kepentingan sorgawi. Karena memamng kaum gereja beranggapan bahwa seni itu hanyalah dan selalu memperjuangkan bentuk visual yang sempurna (idealisasi). Manusia merupakan pusat penciptaan. Segala sesuatu karya kembali kepada manusi sebagai subjek materinya. Hal ini dinamakan anthroposentris dan muculah Renaisance.

Zaman Renaisance
Renaissance ialah periode perkembangan peradaban yang terletak di ujung atau sesudah abad kegelapan sampai muncul abad modern. Perkembangan itu terutama sekali dalam bidang seni lukis dan sastra. Akan tetapi, di antara perkembangan itu terjadi juga perkembangan dalam bidang filsafat. Renaissance telah menyebabkan manusia mengenali kembali dirinya, menemukan dunianya.
Ciri-ciri Estetika Renaisans
a.       Seni lukis-pahat: bersifat mental-inteligens (causa-mentale).
b.      Seni-puisi: “meniru alam”; ilmu-ilmu empiris memberikan petunjuk berguna.
c.       Seni-seni plastis, mis. Sastra: ada tujuan moral; yakni perbaikan sosial, tetapi tetap ideal.
d.      Keindahan: properti objektif benda-benda (order, harmoni, proporsional, kebenaran).
e.       Seni masa klasik telah menurun, rahasianya telah hilang; seni makin merosot mutunya.
Dampak Setelah Renaisance Terhadap Pemikiran Orang-Orang Eropa
a.       Setelah berkembangnya zaman Renaisance di Eropa, masyarakat mengalamiPerubahan pada SDM yang terdiri dari :
1)                  Perubahan pola pikir emosional menjadi rasional. Pemikiran yang rasional menjadi dasar utama / satu-satunya jalan untuk mengungkap rahasia alam, bukan melalui agama. Agama gereja mulai ditinggalkan.
2)                  Pada jaman abad tengah, kehidupan di Eropa diatur oleh ”Theosentris’’ yaitu segala sesuatu berpusat pada kepercayaan. Namun setelah muncul Renaissance, kehidupan mereka diatur oleh ’’Anthroposentris’’ yaitu segala sesuatu yang dilakukan berpusat pada manusia. Pada abad tengah mereka percaya pada takdir, tapi pada renaissance mereka percaya pada nasib.
3)                  Pada jaman abad tengah segala sesuatu dilakukan secara kolektif. Sebaliknya pada jaman renaissance, segala sesuatu dilakukan secara individual
4)                  Pada jaman abad tengah segala sesuatu dilakukan berdasarkan spiritual. Dan di jaman renaissance, segala sesuatu dilakukan berdasarkan materi.
b.      Perubahan pada Kebudayaannya
Pada perubahan kebudayaan ini yang ditekankan adalah membentuk manusia yang humanis. Humanisme adalah proses pembentukan manusia yang otonom, rasional, bebas, bertanggungjawab, sehat fisik dan spiritual. Perubahan kebudayaan ini adalah pada bidang seni. Yaitu seni bangunan /arsitektur dan seni lukis. Seniman lukis yang sangat terkenal pada saat itu adalahLeonardo da Vinci , lewat karya "Monalisa". Dan seniman patung Michelangelo, yang terkenal dengan patung PIETA, yaitu patung Yesus dipangkuan Bunda Maria.
Dampak Positif Renaissance
a.       Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ).
b.      Orang mulai berpikir kritis. Menjadi maju, baik SDM maupun kebudayaannya.
c.       Reformasi Gereja.
Tokoh- tokoh Pada Zaman Renaisance
a.       Marsilio Ficinno (1433-99),
b.      the new academy (1492).
c.       B. Alberti (1409-1472).
d.      Leonardo da Vinci (1452-1519).


Thomas Aquino (1225-1274)
Dalam hal ini dikenal seorang tokoh Thomas Aquino (1225-1274) yang mengemukakan uraian pendek mengenai keindahan. Konsep mengenai keindahan juga banyak dikemukakan oleh tokoh lainnya karena dalam setiap yang ada di semesta ini memiliki nilai estetika.
Rumusannya yang terkenal adalah "keindahan berkaitan dengan pengetahuan". Sesuatu disebut indah jika menyenangkan mata si pengamat, namun di samping itu terdapat penekanan pada pengetahuan bahwa pengalaman keindahan akan bergantung pada pengalaman empirik dari pengamat. Hal yang selalu mencolok adalah kondisi dan sikap terhadap subyek keindahan, persiapan individu untuk memperoleh pengalaman estetik. Selanjutnya, ia berpikir bahwa keindahan adalah hasil dari tiga syarat: keseluruhan (lat. Integritas) atau kesempurnaan, keselarasan yang benar (lat. Proportio) dan kejelasan atau kecemerlangan. Secara umum gagasan Thomas Aquinas merupakan rangkuman segala filsafat keindahan yang sebelumnya telah dihargai. Sejalan dengan Aristoteles, Thomas Aquinas menekankan pentingnya pengetahuan dan pengalaman empiris-aposteriori yang terjadi dalam diri manusia.
Ketika mengkaji secara empirik obyek yang sulit untuk didefinisikan atau diukur secara langsung, pendefinisian dapat dipermudah dengan perbandingan dengan obyek-objek atau benda lain, yang lebih mudah untuk dikaji, karena telah dikenal. Kemudian, daripada menggunakan real definition untuk sementara dapat digunakan definisi nominal untuk objek atau benda tersebut. Cara ini telah dimanfaatkan dalam pengkajian tentang keindahan oleh St. Augustinus dan Thomas Aquino.
Thomas  beranggapan mengenai keindahan merupakan suatu rangkuman dimana segala unsur lama dihargai dengan mengetengahkan peranan dan rasa si subyek dalam terjadinya keindahan. Dalam seluruh karya Thomas terdapat beberapa uraian pendek mengenai keindahan.
Tentang Thomas Aquino dianggap penting untuk dipelajari karena:
a.       Memuat suatu unsur baru yang merupakan perintis jalan bagi perkembangan anggapan tentang keindahan selama masa modern,
b.      Selain itu Thomas amat seringkali dikutip dalam penjelasan-penjelasan mengenai keindahan.
Gambar  Relief dan Patung pada dinding Katedral, Estetika Abad Pertengahan
B.     KONSEP ESTETIKA ABAD PERTENGAHAN
Ada 3 anggapan dan penghargaan pokok yang telah ditemukan tentang keindahan:
a.       Berdasarkan keseimbangan, keteraturan, ukuran dan sebagainya (berasal dari phytagoras, terdapat dalam anggapan plato dan seterusnya sampai dengan Thomas).
b.      Sebagai jalan menuju kontemplasi (Plato, Platinus, Agustinus, Kristiani pada umumnya meskipun dengan tekanan yang berbeda-beda), sedangkan keindahan dianggap sebagai yang pertama-tama terdapat di luar dan  di lepas dari subyek biasanya dan menekankan yang di seberang.
c.       Perhatian tentang apa yang terjadi dalam si subyek terdapat dalam dua filsuf penting yaitu Aristoteles dan Thomas. Mereka mengutarakan pentingnya penyelidikan mengenai pengalaman apoteriori dengan empiris.

C.    PENGERTIAN ESTETIKA PRA MODERN
Seni rupa pra modern merupakan babakan sejarah dalam seni rupa sebelum zaman industri.Dilihat dari arti kata pra modern yang berarti sebelum maju atau modern maka seni rupa pra modern berarti seni rupa sebelum zaman modern.Seni rupa terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan manusia, dan dapat kita lihat baik dari aspek kesejarahan, aspek konseptual, maupun aspek kebentukan.Seni rupa pra modern dapat dikelompokkan menjadi primitivisme, naturalisme, realisme, dan dekorativisme.
Anthony Ashley  Cooper mengembangkan metafisikaneoplatoistik yang memimpikan satu dunia yang harmonis yang diciptakan oleh Tuhan. Aspek-aspek dari alam yang harmonis pada manusia ini termasukpengertian moral yang  menilai aksi-aksi manusia, dan satu pengertian tentang keindahan yang  menilai dan menghargai seni dan alam.
David Hume lebih banyak menerima pendapat Anthony tetapi ia mempertahankan bahwa keindahan bukan suatu kualita yang objektif dari objek. Yang  dikatakan baik atau bagus ditentukan oleh konstitusi utama dari sifat dan keadaan manusia, termasuk adat dan kesenangan pribadi manusia.
Immanuel Kant seperti Hume,  bertahan bahwa keindahan bukanlah kualita objektif dari objek. Sebuah benda dikatakan indah bila bentuknya menyebabkan saling mempengaruhi secara harmonis, di antara imajinasi dan pengertian (pikiran).
Dari sini sekitar abad ke-19 muncul beberapa aliran diantaranya impresionisme dan ekspresionisme.Yang  mana pada dahulu kala para seniman sendiri ikut mengambil bagian dalam merumuskan pandangan-pandangan mereka tentang cirikhas dan peranan kesepian dalam perkembangan manusia maupun masyarakat.
Gambar  Karya Lithograph, Daumier, realism Estetika Pramodern: ekspresi yang cenderung otonom
ImpressionismedanEkspresionisme
Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun1860an. Nama ini awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise" ("Impression, soleillevant"). Sebenarnya kata “impresionisme” pada permulaan dipakai sebagai suatu sindiran atau penghinaan terhadap mereka yang kurang patuh pada peraturan-peraturan dan patokan-patokan yang dianggap perlu diindahkan agar suatu karya seni dapat terlaksana.Pokoknya pelukis ingin mengabadikan “kesan”nya (“impression”) dan memperlihatkannya kepada si penonton lukisannya.
Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.
Pengarang impresionistis melahirkan kembali kesan atas sesuatu yang dilihatnya. Kesan itu biasanya kesan sepintas lalu. Pengarang takkan melukiskannya sampai mendetail, sampai kepada yang sekecil-kecilnya seperti dalam aliran realism atau naturalisme, supaya ketegasan, spontanitas penglihatan, dan perasaan mula pertama tetap tak hilang. Lukisan seperti itulah lukisan beraliran impresionisme.
Ekspresionisme adalah suatu aliran dalam senirupa yang melukiskan suasana kesedihan, kekerasan, kebahagiaan, atau keceriaan dalam ungkapan rupa yang emosional dan ekspresif. Salah seorang pelukis yang beraliran ekspresionisme adalah Vincent van Gogh (1853-1890). Lukisan lukisannya penuh  dengan ekpresi gejolak jiwa yang di akibatkan oleh penderitaan dan kegagalan dalam hidup.
Aliran ekspresionisme lebih terbatas pada beberapa tokoh saja. Karya mereka memang tidak terlepas sama sekali dariapa yang mereka lihat dan apa yang  kiranya telah menjadi alas an mengapa mau melukis. Hasrat untuk mengucapkan dan seakan-akan mewujudkan apa yang ada dalam pengalaman dan hati mereka (“exspression”) menandai dan mewarnai karyaseni yang bersangkutan.



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

Estetika ialah sebagai suatu cabang filsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala yang indah pada alam dan seni. Estetika Abad Pertengahan merupakan abad gelap yang menghalangi kreativitas seniman dalam berkarya seni. Agama Nasrani (Kristen) yang mulai berkembang dan berpengaruh kuat pada masyarakat akan menjadi belenggu seniman. Pada zaman pertengahan yang lebih siknifikannya pada masa purba terdapat gagasan-gagasan mengenai keindahan dan juga teori mengenai simbol-simbol. Dan Seni rupa pra modern merupakan babakan sejarah dalam seni rupa sebelum zaman industri.Dilihat dari arti kata pra modern yang berarti sebelum maju atau modern maka seni rupa pra modern berarti seni rupa sebelum zaman modern.Seni rupa terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan manusia, dan dapat kita lihat baik dari aspek kesejarahan, aspek konseptual, maupun aspek kebentukan.

B.     SARAN

Sebaiknya kami sebagai bangsa Indonesia terutama anak muda mulai memahami berbagai hal tentang sejarah mengenai Estetika abad pertengahan dan abad pra modern. Agar mengetahui perkembangan dan dapat mengenang serta membuat karya yang estetika dan terus dapat berkembang hingga masa yang akan datang.



DAFTAR RUJUKAN
Blog ,Arsip . 2016 .Pengertian Estetika dan Perkembangannya (online) .http://globallavebookx.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-estetika-dan-perkembangannya.html . Diaksespada 07 oktober 2016
Dewi, Iffa .2016 .Rangkuman Buku Intisari 1 (online) .http://iffadewi017.blogspot.co.id/2012/07/rangkuman-bukuintisari-1.html . Diaksespada 07 Oktober 2016
Florean, Muhammad Reyhan . 2016. Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan   STKIP PGRI Tulungagung, (online), (psrpgsdstkippgritulungsgung.blogspot.co.id) ,diaksespada 11 Oktober 2016
Misbah ,Daqoiul . 2016. Aliran – aliran dalam estetika (online)  .http://daqoiulmisbah.blogspot.co.id/2012/04/aliran-aliran-dalam-estetika.html . Diaksespada 07 Oktober 2016


MONTASE DAN MOZAIK
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN TANGAN
DOSEN PENGAMPU: M. REYHAN FLOREAN ,M.pd

OLEH
KELOMPOK 5:
1.    AGISTYA KURNIAWATI                        NPM : 15186206147
2.    EVI KRISTIANA                             NPM : 15186206158
3.    YOUANA ENDAH                          NPM : 15186206188


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
OKTOBER  2016

KATA PENGANTAR

              Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah MONTASE DAN MOZAIK tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan dari Bapak M.ReyhanFlorean , M.pd.
              Makalah ini disusun dengan referensi yang penulis ambil dari beberapa sumber dan dikerjakan dengan semaksimal mungkin. Penulis mengucapkan terimakasih kepada M.ReyhanFlorean , M.pd.selaku dosen pengampu, yangtelah membantu membimbing menyelesaiakan setiap hambatan dalam pengerjaannya, sehingga penulis dapatmenyelesaikan makalah ini.
              Penulis menyadari dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan,untuk itu penulis mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan maupun informasi pada makalah ini. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dari makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca khususnya saya sendiri. Setidaknya untuk sekeda rmembuka cakrawala berpikir kita tentang pembelajaran membaca.



Trenggalek,4 Oktober2016


Penulis





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                                                      i
KATA PENGANTAR                                                                                    ii
DAFTAR ISI                                                                                                  iii
BAB I PENDAHULUAN                                                                             1
A.      LatarBelakang                                                                                          1
B.       IdentifikasiMasalah                                                                                  1
C.       BatasanMasalah                                                                                        2
D.      RumusanMasalah                                                                                     2
E.       Tujuan                                                                                                       2
BAB II PEMBAHASAN                                                                               3
A.      PengertianMontasedanMozaik                                                             3
B.       FungsiMontasedanMozaik                                                                    4
C.       LangkahMembuatMontasedanMozaik                                                     4
D.      KelebihanPembuatanMontasedanMozaik                                                7
E.       KesulitanPembuatanMontasedanMozaik                                                 9
BAB  III PENUTUP                                                                                      10
A.      Kesimpulan                                                                                               10
B.       Saran                                                                                                         10
DAFTAR RUJUKAN                                                                                    11



BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Pendidikan Seni Rupa berfungsi sebagai dasar keilmuan dapat memberikan landasan konseptual untuk pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian. Keanekaragaman Seni Rupa yang harus diterapkan untuk bekal seorang guru SD , contoh yang harus diterapkan adalah Montase dan Mozaik. Montase, menurut kamus besar Bahasa Indonesia, yaitu komposisi gambar-gambar  yang dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber.  Pada perkembangannya montase yang semula terbatas pada karya dua dimensi sekarang telah merambah kepada karya tiga dimensi.Karya montase ini juga kurang dikenal oleh kalangan umum, karena bentuk karyanya masih mempunyai kemiripan dengan seni lukis, seni kriya, seni patung.Sehingga jenis karya ini dianggap sebagai salah satu dari jenis karya tersebut.Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan , ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem.Kerajinan tangan tersebut dapat mengasah dan menerapkan keterampilan yang dimiliki oleh setiap peserta didik.

B.       IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Pemahaman tentang pengertian Montase dan mozaik                  4
2.      Pemahaman tentang fungsi Montase dan mozaik                          10
3.      Pemahaman tentang langkah Membuat Montase dan mozaik          18
4.      Pemahaman tentang kelebihan Pembuatan Montase dan mozaik    22
5.      Pemahaman tentang kesulitan Pembuatan Montase dan mozak      22


C.      PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Membahas tentang pengertian Montase dan mozaik                     4
2.      Membahas tentang fungsi Montase dan mozaik                            10
3.      Membahas tentang langkah Membuat Montase dan mozaik            18
4.      Pemahaman tentang kelebihan membuat montase dan mozaik        22
5.      Membahas tentang kesulitan Pembuatan Montase dan mozaik        22
D.      RUMUSAN MASALAH
1.      Apa  pengertian Montase dan mozaik                                             4
2.      Apa  fungsi Montase dan mozaik                                                     10
3.      Bagaimana langkah Membuat Montase dan mozaik                         18
4.      Apa kelebihan membuat Montase dan mozaik                                  22
5.      Apa kesulitan Pembuatan Montase dan mozaik                                 22
E.       TUJUAN
1.      Menjelaskan pengertian Montase dan mozaik                               4
2.      Menjelaskan fungsi Montase dan mozaik                                       10
3.      Menjelaskan langkah Membuat Montase dan mozaik                       18
4.      Menjelaskan kelebihan membuatan Montase dan mozaik               22
5.      Menjelaskan kesulitan Pembuatan Montase dan mozaik                  22


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN MONTASE DAN MOZAIK
1.      Pengertian Montase
Pengertian Montase, menurut kamus besar Bahasa Indonesia, yaitu komposisi gambar-gambar  yang dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber.  Pada perkembangannya montase yang semula terbatas pada karya dua dimensi sekarang telah merambah kepada karya tiga dimensi.Karya montase ini juga kurang dikenal oleh kalangan umum, karena bentuk karyanya masih mempunyai kemiripan dengan seni lukis, seni kriya, seni patung.Sehingga jenis karya ini dianggap sebagai salah satu dari jenis karya tersebut.
Karya montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya.Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya diambil gambar rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar.Ini merupakan salah satu contoh sederhana dari karya montase.
Montase dua dimensi dianggap seperti karya lukisan karena materialnya terdiri dari gambar-gambar yang sudah jadi hanya karena dipotong-potong lalu dipadukan sehingga menjadi satu kesatuan karya ilustrasi.Montase disamping dibuat dua dimensi juga tiga dimensi, montase tiga dimensi berbentuk setting.
2.      Pengertian Mozaik
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disususn dan ditempelkan dengan perakekat (Depdiknas 2001).
Pengertian Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan , ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda- benda itu , antara lain : kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas , potongan daun, potongan kayu. Untuk membuat garis kontur yang membaasi ruangan atau bidang tidak menggunakan pewarna yang dioleskan, tetapi menggunakan  tempelan- tempelan yang berbeda warna. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karna disanmping siftanya yang dua dimensi, masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya walaupun bahannya digunakan kertas, daun, biji- bijian , kepingan kaca, pecahan keramik dll. Mozaik dibuat dari bahan- bahan yang sifatnya leparan atau kepingan yang kemudian ditempel pada bidang datar sehingga menjadi sebuah gambar.Mozaik dapat diwakili ide dahulu, setelah ditentukan idenya kemudian cari bahannya baru menentukan idena karna harus berfikir bagaimana caranya memadukan bahan- bahan yang bermacam- macam menjadi karya.
B.     FUNGSI MONTASE DAN MOZAIK
a.       Fungsi praktis , yaitu fungsi pada benda sehari – hari, karya tersebut dapat digunakan sebagai bahan dekorasi.
b.      Fungsi edukatif ,yaitu dapat membantu mengembangkan daya pikir, daya serap, emosi, estetika, dan kreativitas
c.       Fungsi ekspresi, yaitu dengan menggunakan berbagai bahan dan tekstur dapat membantu melejitkan ekspresi.
d.      Fungsi psikhologis, yaitu dengan menuangkan ide, emosi yang menimbulkan rasa puas dan kesenangan sehingga dapat mengurangi beban psikhologis
e.       Fungsi sosial, yaitu dapat menyediakan lapangan pekerjaan dengan banyaknya karya yang dimiliki diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan modal kreativitas.
C.    LANGKAH MEMBUAT MONTASE DAN MOZAIK
1.      Langkah Membuat Montase
Adapun langkah-langkah dalam pembuatan montase, yaitu:
a.       Sediakan alat dan bahan:
1)      Majalah, koran, gambar-gambar yang akan dijadikan montase
2)      Gunting
3)      Lem
4)      Buku gambar sebagai tempat menempelkan gambar
b.      Potonglah gambar-gambar dari majalah yang akan dijadikan montase, misalkan badan dan kepala berbeda
c.       Guntinglah gambar tersebut yang dirasakan sudah cocok
d.      Tempelkan gambar pada buku gambar yang sudah disiapkan dengan menggunakan lem
e.       Lihat hasil montase yang dibuat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGPFjZMgkeP97M9uc16eC49D8olOBzAa7Ipbs9veQZlQYggoj7CW8xs4cUf45xE3DMTwqudMn440vt4Y7t5d80Va90V9EuvjStK5v8YCpZwrZ5reWoVpZo9It7IFWORPBp6Ykfhu7zKGxH/s1600/2014-04-21+00.38.36.jpg
GAMBAR 1
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQTFZe2f_0RcX5v8EWB4Kxxnb986puJwIvsAwQsSppCG5XaT5OWtLgghbatgIaSNJRN1-qEOwX4FFBNge_ONFvcmFfbSrsRir28pQIhSbBXspl7A2i3oZijY02_IKPkx7tB6kx4TBGM14J/s1600/2014-04-21+00.34.16.jpg
GAMBAR 2

2.      Langkah Membuat Mozaik
a.       Siapkan alat dan alat yang akan kita gunakan dalam membuat mozaik.
b.       Buatlah pola atau gambar pada buku gambar sesuai dengan keinginan kita.
c.        Kemudian tempelkan satu persatu kertas yang sudah dibentuk pada gambar yang telah dibuat, pada saat menempel bisa menggunakan alat bantu agar lebih memudahkan.
d.       Tutupi pola secara menyeluruh dengan kertas warna-warni ( warna yang digunakan sesuai dengan keinginan .
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUtTgi-jjOL5y_6WspzO2be0baHDsZg_4lGNY8yWoETFdVMrO5ahKnf9cIW9-GytfxHiysLoG-zETpFdlhy1Qil66MlOQFT56tpTZZSjhy9_RpYbo3Bdo4gTbLC9jyiZzcJjMS0am2nY7F/s1600/2014-04-20+20.27.35.jpg
GAMBAR 1
GAMBAR 2
D.    KELEBIHAN MONTASE DAN MOZAIK
1.      Kelebihan Montase
Kelebihan dari membuat gambar montase yaitu, dapat menggali potensi siswa dalam menggabungkan gambar satu dengan yang lainnya sehingga menjadi satu kesatuan dan menghasilkan sebuah cerita menarik. Selain itu juga dapat mengembangkan daya imajinasi siswa dalam menghasilkan berbagai hasil karya yang menarik.
Dalam pembelajaran di SD, montase ini pasti akan sangant menyenangkan. Montase akan memberikan suasanya menyenangkan dalam proses pembelajaran. Selain itu peserta didik akan mengembangkan kreativitas mereka dalam berkreasi. Selain itu bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan montase juga mudah ditemukan di lingkungan sekitar anak.
2.      Kelebihan Mozaik
Untuk anak SD kegiatan semacam ini akan sangat disenangi, karena siswa dapat berkreasi dengan berbagai macam motif kertas dan pola-pola gambar yang diinginkan. Selain itu kita juga bisa menanamkan nilai moral ke siswa bahwa barang bekas yang terlihat tak mempunyai nilai bisa menjadi sesuatu yang indah apabila digunakan dengan benar.
E.     KESULITAN MEMBUAT MONTASE DAN MOZAIK
1.      Kesulitan Membuat Montase
a.       Media atau bahan yang akan digunakan untuk montase tidak ada.
b.      Kurang aktifnya pembimbing mengajarkan cara-cara proses pembuatannya.
c.       Siswa menyalahgunakan bahan-bahan pembuatan montase untuk permainan.
d.      Kurang konsentrasinya siswa terhadap pembelajaran montase contoh , gambar kepala ditaruh di bagian bawah (kaki).
2.      Kesulitan Membuat Mozaik
a.      Memerlukan waktu yang relative lama. Hal ini dikarenakan kita menyusun potongan kertas kecil agar sesuai dengan pola.
b.      Diperlukan kesabaran untuk menempel potongan-potongan kertas pada pola agar terlihat indah.
c.       Membutuhkan ketelitian yang tinggi. Kita harus teliti dalam memadukan warna, sehingga mozaik yang akan kita buat lebih menarik.




BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
      Karya montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya.Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya diambil gambar rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar.
Mozaik dihasilkan dari material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan , ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem.
B. SARAN
      Semoga dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengapresiasikan mengenai montase dan mozaik . Dapat mengembangakan menjadi lebih menarik dan dapat bermanfaat sebagai gambaran untuk diterapkan bagi seorang guru kepada peserta didiknya .



DAFTAR RUJUKAN
Anggara Dimas .04 . Makalah Mozaik .https://id.scribd.com/doc/255796686/makalah-mozaik
Morantiyoki .04 . Perbedaan Montase Kolase dan Mozaik .http://yokimirantiyo.blogspot.co.id/2014/03/perbedaan-montase-kolase-dan-mozaik.html
Widyan Ratih . 04. Pengertian Montase Kolase Mozaik .https://ratihwidyan.wordpress.com/2016/01/24/pengertian-montase-kolase-mozaik/





Tidak ada komentar:

Posting Komentar